Tanggamus – Mediaonlinews.com
Pengajian akbar dalam rangka memperingatai Maulid Nabi Muhammad SAW dan ha yuu l Syeh Abdul Qodir Jailani dengan penceramah Ustad Tubagus Imam Ibrohim dari Banten yang di ikuti ribuan Bapak Ibu pengajian yang bertempat di Pondok Pesantren di dusun Pardasuka pekon Way Panas kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus (minggu 5 ojtober 2025)
Dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad SAW pondok pesantren mengadakan pengajian Akbar yang di hadiri Ustad Tubagus *mam Ibrohim Dari Banten, para ulama, para Ustajah, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Camat Wonosobo, Kepala Pekon Way Panas Hadi Barto, Babinkamtibmas kecamatan Wonosobo
Tabligh Akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, pengajian akbar merupakan acara keagamaan Islam dalam skala besar yang bertujuan untuk memperdalam ilmu agama islam, mempererat silaturahmi antarumat Muslim, dserta
Serta memperkuat persatuan umat dan acara pengajian seringkali diisi dengan ceramah dari ulama atau ustadz, pembacaan Al-Qur’an, zikir, doa bersama
Memperingati Maulid Nabi SAW, Ustad Tubagus Imam Ibrohim dalam ceramah nya menyampaikan, “Syiar terkait waktu, hari jum,at lebih utama hari selasa, bulan ramadhan lebih utama dari bulan biasa, dan lahlatul Qodar sebaik baik nya malam, Syiar tentang kejadian, ketika nabi Ibrohim mau menyemblih nabi Ismail, di peringati hari Qurban serta naik haji, “kata nya Ustad
“Syiar Allah tentang manusia, Orang sholeh, orang wali, ulama, nabi, Rossul, Kalau kita merindukan Allah, sebaik baik nya ciptaan Allah takut akan masuk syurga, takut masuk syurga kalau di dalam syurga tidak bersama Nabi Muhammad SAW,, “Ujarnya Ustad
“Maulid Nabi Muhammad SAW itu intinya fitroh bergembira, Surat Yunus ayat 58 yang arti nya, Katakan lah dengan rahmat dan anugerah Allah, Maka bergembira lah, dan Kalau nabi Rosul sebagai pemberiandari Allah, tapi Nabi Muhammad di berikan sebagai hadiah bagi kita umat islam,, “tuturnya Ustad
Ustad Tubagus Imam Ibrohim juga mengajak perbanyak sholawat Nabi, karena sholawat Nabi adalah mursid dan menurut guru taklim dan guru takziah, “pungkasnya
(Masri Sp)